Tuesday, January 16, 2018

Makalah Tafsir Surat As-Syams


KATA PENGANTAR
     Puji syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat rahmat dan hidayah-nya pula makalah tafsir qur’arn surah asy-syams ini dapat diselesaikan dengan baik. penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan.
     Makalah ini merupakan sahabat yang mengajak siswa lebih memahami tentang penyusunan rancangan penelitian sosial makalah ini disajikan dengan teori praktis dan mendalam, contoh-contoh konkret, dan bahasan variatif.
     Makalah ini disusun berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum terbaru. Makalah ini di harapkan dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran yang fokus pada pendirian pengalaman belajar siswa dalam mengembangkan kompetensinya agar kelak mampu memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
     penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini pada masa yang akan datang. Akhir kata, selamat belajar dan semoga sukses.

Surakarta, 29 januari 2014












DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………         1
DAFTAR  ISI………………………………………………………………………….          2
Bab I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah……………………………………………………….           3
B.     Rumusan Masalah………………………………………………………….......           3
C.     Tujuan Permasalahan…………………………………………………………..           3
 Bab II PEMBAHASAN
A.    Memahami Definisi Q.S As-Syams…………………………..…………………...          4
B.     Memahami Asbabunnuzul Q.S As-Syams..............……………………………….          4
C.     Penjelasan Q.S As-Syams Perayat…………………..……………………….........          5
D.    Memahami Q.S As-Syams Dari Tafsir Jalalain……………….…………………..          9
E.     Memahami Q.S As-Syams perMufrodhat...............................................................         12
Bab 3 PENUTUP
A.    Kesimpulan……………………………………………………………………              15      
B.     Saran…………………………………………………………………………..               15          






                                                                                                                                                              




BAB I
PENDAHULUAN



A.   Latar Belakang  Masalah

Tafsir merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Sebagai ilmu pengetahuan, maka tafsir harus dipercaya kebenarannya. Dalam menggali berbagai penafsiran al-qur’an yang pernah terjadi harus berdasarkan pada sumber sumber yang ada.
           Untuk mengetahui dan mengungkapkan pernafsiran al-qur’an yang berbeda-beda bukan hal yang mudah dipahami. Bahkan pengungkapan berbagai penafsiran yang terjadi dalam kehidupan manusia di masa sekarang mengalami kesulitan, yang disebabkan karena kurangnya  pemahaman agama pada masyarakat.
Biasanya, aliran agama islam penafsiran al-qur’anya berbeda-beda. Maka dari itu kita membuat makalah tafsir tentang surat asy-syams.

B.   RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana Devinisi Tafsir Qur’an Surah Asy-syams ?
2.      Bagaimana Asbabun Nuzul Tafsir Qur’an Surah Asy-syams ?
3.      Bagasimana Mufrodad Tafsir Qur’an Surah Asy-syams  ?
4.      Bagaimana Penjelasan Tafsir Qur’an Surah Asy-syams dari Jalalain  ?


C.   TUJUAN PERMASALAHAN
1.      Memahami devinisi tafsir qur’an surah asy-syams.
2.      Memahami asbabun nuzul tafsir qur’an asy-syams.
3.      Memahami mufrodad tafsir qur’an surah asy-syams.
4.      Memahami penjelasan tafsir qur’an surah asy-syams dari jalalain.















BAB II
PEMBAHASAN

A.   Memahami Devinisi Tafsir Qur’an Surah Asy-syams.
                  Surah Asy-Syams (bahasa Arab: الشّمس) adalah surah ke-91 dalam al-Qur'an, terdiri atas 15 ayat, termasuk golongan surah Makkiyah, diturunkan sesudah surah Al-Qadr. Dinamai Asy Syams (matahari) diambil dari perkataan Asy Syams yang terdapat pada ayat permulaan surat ini.
·        Pokok-pokok isinya
          Kaum Tsamud telah dihancurkan Allah karena kedurhakaannya. Tuhan memberi bayangan bahwa hal ini adalah mudah bagi-Nya, sebagaimana mudahnya menciptakan benda-benda alam, siang dan malam, dan menciptakan jiwa yang tersebut dalam sumpah-Nya; Allah memberitahukan kepada manusia jalan ketakwaan dan jalan kekafiran; manusia mempunyai kebebasan memilih antara kedua jalan itu.
                              Surat Asy Syams berisi dorongan kepada manusia untuk membersihkan jiwanya agar mendapat keberuntungan di dunia dan di akhirat dan menyatakan bahwa Allah akan menimpakan azab kepada orang-orang yang mengotori jiwanya seperti halnya kaum Tsamud.
B.   Memahami Asbabun Nuzul Tafsir Qur’an Surah Asy-syams.
                                                                                                 
                                        Surah asy-Syams terdiri dari 15 ayat. Kata ASY-SYAMS, yang berarti "Matahari", diambil dari ayat pertama. Ayat-ayat surah asy-Syams disepakati turun sebelum Nabi berhijrah ke Madinah. Namanya yang dikenal dalam Mushhaf surah asy-Syams.

              Imam Bukhari dalam kitab shahh-nya menamainya surah wa asy-Syams wa Dhuhaha, sesuai bunyi ayat pertamanya. Nama ini lebih baik daripada sekadar menyebut surah asy-Syams karena ada surah lain yang juga menyebut kata asy-syams pada awalnya, yaitu surah at-Takwr. Tidak ada nama untuknya kecuali yang disebut ini.

              Tujuan utama surah ini adalah anjuran untuk melakukan aneka kebajikan dan menghindari keburukan-keburukan. Itu ditekankan dengan aneka sumpah yang menyebut sekian macam hal agar manusia memerhatikannya guna mencapai tujuan tersebut sebab, kalau tidak, mereka terancam mengalami bencana sebagaimana yang dialami oleh generasi terdahulu.



             Thabathaba'i menulis bahwa surah ini mengingatkan bahwa kebahagiaan manusia—yang mengenal takwa dan kedurhakaan berdasar pengenalan yang dilakukan Allah kepada-Nya—adalah dengan menyucikan dan mengembangkan dirinya dengan pengembangan yang baik serta menghiasinya dengan ketakwaan dan menghindarkannya dari segala kedurhakaan.
Sebaliknya, ketidakberhasilan meraih sukses adalah dengan memendam potensi positif itu. Ini dibuktikan oleh surah ini dengan pengalaman pahit generasi terdahulu.

             Sayyid Quthub secara singkat melukiskan surah ini sebagai uraian menyangkut hakikat jiwa manusia serta potensi naluriahnya yang suci, peranan manusia terhadap dirinya, dan tanggung jawabnya menyangkut kesudahan hidupnya. Hakikat tersebut dikaitkan oleh surah ini dengan hakikat-hakikat yang terdapat di alam raya serta kenyataan-kenyataannya, sambil mengemukakan contoh dari kekecewaan yang menimpa mereka yang tidak menyucikan jiwanya.

           Al-Biqa'i memahami tema surah ini sebagai bukti tentang kuasa Allah mengendalikan jiwa manusia—yang merupakan matahari jasmaninya—
menuju kebahagiaan atau kesengsaraan, sebagaimana kuasa-Nya mengendalikan matahari bahkan seantero alam raya ini. Namanya, asy-Syams (Matahari), menunjuk tujuan tersebut. Demikian lebih kurang al-Biqa'i

            Surah ini dinilai sebagai surah yang ke-26 dari segi urutan turun surah.
Ia turun sesudah al-Qadr dan sebelum surah al-Buruj. Jumlah ayat-ayatnya
menurut perhitungan banyak ulama sebanyak 15 ayat.



C.   Penjelasan Perayat Tafsir Qur’an Surah Asy-syams
الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ بِسْمِ اللهِ

١. وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا
1.      Demi matahari dan cahayanya di pagi hari
 Penjelasan:  
 Wasy syamsi wa dluhāhā (demi matahari dan cahayanya pada waktu duha), yakni Allah Ta‘ala Bersumpah dengan matahari dan cahayanya.


٢. وَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا
2.      Demi bulan apabila mengiringinya
Penjelasan:
Wal qamari idzā talāhā (dan [demi] bulan apabila mengiringinya), yakni apabila mengikutinya. Ia mengikuti matahari pada malam pertama saat hilal terihat.
٣. وَالنَّهَارِ إِذَا جَلَّاهَا
3.      Demi siang apabila menampakkanya,
Penjelasan:

Wan nahāri idzā jallāhā (dan [demi] siang apabila menampakkannya), yakni apabila menampakkan kegelapan malam.
٤. وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَاهَا
4.      Demi malam apabila menutupinya (gelap gulita)
Penjelasan:  
Dan (demi) malam apabila menyelimutinya,
Wal laili idzā yagh-syāhā (dan [demi] malam bila menyelimutinya), yakni menutupi cahaya siang.
٥. وَالسَّمَاء وَمَا بَنَاهَا
5.      Demi Langit serta pembinaannya(orang yang menakjubkan)
Penjelasan:
Dan (demi) langit serta Dzat yang telah Mendirikannya,
Was samā-i wa mā banāhā (dan [demi] langit serta Dzat yang telah Mendirikannya), yakni (Dzat) yang telah Menciptakannya, yaitu Allah Ta‘ala. Allah Ta‘ala Bersumpah dengan Diri-Nya sendiri.



٦. وَالْأَرْضِ وَمَا طَحَاهَا
6.      Demi bumi serta penghamparannya
Penjelasan:
Dan (demi) jiwa serta Dzat yang telah Menyempurnakannya.
Wa nafsiw wa mā sawwāhā (dan [demi] jiwa serta Dzat yang telah Menyempurnakannya), yakni Dzat yang telah Menyempurnakan Makhluk-Nya dengan dua tangan, dua kaki, dua mata, dua telinga, dan seluruh anggota badan.
٧. وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
7.      Demi jiwa serta penyempurnaanya (ciptaan)-nya
Penjelasan:
dan (demi) jiwa serta Dzat yang telah Menyempurnakannya.
Wa nafsiw wa mā sawwāhā (dan [demi] jiwa serta Dzat yang telah Menyempurnakannya), yakni Dzat yang telah Menyempurnakan Makhluk-Nya dengan dua tangan, dua kaki, dua mata, dua telinga, dan seluruh anggota badan.
٨. فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
8.      Maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya.
Penjelasan:
Dan (demi) jiwa serta Dzat yang telah Menyempurnakannya.
Wa nafsiw wa mā sawwāhā (dan [demi] jiwa serta Dzat yang telah Menyempurnakannya), yakni Dzat yang telah Menyempurnakan Makhluk-Nya dengan dua tangan, dua kaki, dua mata, dua telinga, dan seluruh anggota badan.
٩. قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا
9.      Sungguh beruntung orang yang menyucikan (jiwanya itu).
Penjelasan:
Sungguh berbahagialah orang yang telah menyucikannya.
Qad aflaha (sungguh berbahagialah), yakni sungguh beruntunglah jiwa ….
Maη zakkāhā (orang yang telah menyucikannya), yakni orang yang telah Diberi kesalehan, makrifah, dan taufik oleh Allah Ta‘ala.
١٠. وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا
10.   Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya
Penjelasan:
Dan sungguh merugilah orang yang telah mengotorinya.
Wa qad khāba (dan sungguh merugilah), yakni merugilah jiwa ….
Maη dassāhā (orang yang telah mengotorinya), yakni orang yang telah Disesatkan dan Ditelantarkan Allah Ta‘ala.
١١. كَذَّبَتْ ثَـمُودُ بِطَغْوَاهَا
11.          (kaum) samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas (zalim)
Penjelasan:
Kaum Tsamud telah mendustakan karena melampaui batas.
Kadz-dzabat tsamūdu (kaum Tsamud telah mendustakan), yakni kaum Nabi Shalih telah mendustakan.
Bi thagh-wāhā (karena melampaui batas), yakni kesesatan mereka telah membawa mereka pada hal itu.
١٢. إِذِ انبَعَثَ أَشْقَاهَا
12.  Ketika bangkit orang yang paling celaka diantara mereka.
Penjelasan:
Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka.
Idzimba‘atsa asy-qāhā (ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka), yakni ketika orang yang paling celaka berdiri (Qadr bin Salif dan Mashda‘ bin Dahw), kemudian menyembelih unta betina itu.
١٣. فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللهِ نَاقَةَ اللَّهِ وَسُقْيَاهَا
13.          Lalu rasul Allah (saleh) berkata kepada mereka “(biarkanlah) unta betina  dari Allah ini dengan minumannya.”
Penjelasan:
Lalu berkatalah Rasul Allah kepada mereka, Unta betina Allah dan minumannya.
Fa qāla lahum rasūlullāhi (lalu berkatalah Rasul Allah kepada mereka), yakni berkatalah Nabi Shalih a.s. sebelum mereka menyembelih unta betina itu.
Nāqatallāhi (Unta betina Allah), yakni biarkanlah Unta betina Allah itu.
Wa suqyāhā (dan minumannya).
١٤. فَكَذَّبُوهُ فَعَقَرُوهَا فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُم بِذَنبِهِمْ فَسَوَّاهَا
14.  Namun mereka mendustakannya dan menyembelihnya, karena itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakannya dngan tanah.
Penjelasan:
Namun mereka mendustakan dia (Nabi Shalih), kemudian menyembelihnya. Karena itu, mereka Dibinasakan oleh Rabb mereka disebabkan dosa-dosa mereka, lalu Dia Meratakannya.
Fa kadz-dzabūhu (namun, mereka mendustakan dia [Nabi Shalih]), yakni mendustakan Nabi Shalih a.s. dan risalah yang dia emban.
Fa ‘aqarūhā (kemudian menyembelihnya), yakni menyembelih unta betina tersebut.
Fa damdama ‘alaihim rabbuhum bi dzambihim (karena itu, mereka Dibinasakan oleh Rabb mereka disebabkan dosa-dosa mereka), yakni karena telah membunuh unta betina dan mendustakan Nabi Shalih a.s..
Fa sawwāhā (lalu Dia Meratakannya), yakni Meratakan mereka dengan azab itu, baik yang besar maupun yang kecil.
١٥. وَلَا يَخَافُ عُقْبَاهَا
15.  Dan Dia tidak takut terhadap akibatnya.
Penjelasan:
Dan Dia tidak takut akan akibatnya.
Wa lā yakhāfu ‘uqbāhā (dan Dia tidak takut akan akibatnya), yakni tidak takut apabila ada yang menuntut balas. Menurut satu pendapat, kemudian mereka menyembelih unta betina itu dan tidak takut oleh akibat yang menyertainya.

D.    Memahami Penjelasan Tafsir Qur’an Surah Asy-Syams Dari Jalalain
MANUSIA DIILHAMI ALLAH JALAN YANG BURUK DAN YANG BAIK
(Qs 91 Asy-Syams : 1)
Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
Tafsir Jalalain
(Demi matahari dan cahayanya di pagi hari) yaitu sewaktu memancarkan sinarnya di pagi hari.
(Qs 91 Asy-Syams : 2)
Dan bulan apabila mengiringinya,
Tafsir Jalalain
(Dan bulan apabila mengiringinya) apabila muncul mengiringi terbenamnya matahari.

(Qs 91 Asy-Syams :3 )
Dan siang apabila menampakkannya,
Tafsir Jalalain
(Dan siang apabila menampilkannya) yaitu menampakkan matahari yang semakin meninggi.

(Qs 91 Asy-Syams : 4)
Dan malam apabila menutupinya (malam-malam yang gelap)
Tafsir Jalalain
(Dan malam apabila menutupinya) artinya menyelimuti siang dengan kegelapannya. Lafal Idzaa yang ada pada tiga tempat di atas hanya menunjukkan makna Zharaf, sedangkan yang menjadi Amilnya adalah Fi'il dari Qasam.

(Qs 91 Asy-Syams : 5)
Dan langit serta pembinaannya,
Tafsir Jalalain
(Dan langit serta pembinaannya.)

(Qs 91 Asy-Syams : 6)
Dan bumi serta penghamparannya,
Tafsir Jalalain
(Dan bumi serta penghamparannya) yang menghampar.

(Qs 91 Asy-Syams : 7)     
Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
Tafsir Jalalain
(Dan jiwa) sekalipun bentuk lafalnya Mufrad tetapi makna yang dimaksud adalah Jamak (serta penyempurnaannya) maksudnya kesempurnaan ciptaannya; lafal Maa pada tiga tempat di atas adalah Maa Mashdariyah, atau bermakna Man.

(Qs 91 Asy-Syams : 8)
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Tafsir Jalalain
8.(Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketakwaannya) maksudnya Allah menjelaskan kepadanya jalan kebaikan dan jalan keburukan. Lafal At-Taqwaa letaknya diakhirkan karena demi memelihara keserasian bunyi akhir ayat





(Qs 91 Asy-Syams : 9)
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
Tafsir Jalalain
(Sesungguhnya beruntunglah) pada lafal Qad Aflaha ini sengaja tidak disebutkan huruf Lam Taukidnya karena mengingat panjangnya pembicaraan (orang yang menyucikannya) yakni menyucikan jiwanya dari dosa-dosa.
(Qs 91 Asy-Syams : 10)
Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
Tafsir Jalalain
(Dan sesungguhnya merugilah) atau rugilah (orang yang mengotorinya) yang menodainya dengan perbuatan maksiat. Asalnya lafal Dassaahaa ialah Dassasahaa, kemudian huruf Sin yang kedua diganti menjadi Alif demi untuk meringankan pengucapannya, akhirnya jadilah Dassaahaa.

(Qs 91 Asy-Syams : 11)
(Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas,
Tafsir Jalalain
(Kaum Tsamud telah mendustakan) rasulnya, yaitu Nabi Saleh (karena mereka melampaui batas) disebabkan tindakan mereka yang melampaui batas.

(Qs 91 Asy-Syams : 12)
Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,
Tafsir Jalalain
(Ketika bangkit) artinya bersegera (orang yang paling celaka di antara mereka) orang tersebut dikenal dengan nama julukan si pendekar, lalu ia bersegera menyembelih unta Nabi Saleh atas izin mereka.

(Qs 91 Asy-Syams : 13)
Lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka: ("Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya."
Tafsir Jalalain
(Lalu Rasul Allah berkata kepada mereka) yakni Nabi Saleh ("Unta betina Allah) maksudnya biarkanlah unta betina Allah ini (dan minumannya") dan hari bagian minumnya; sesungguhnya bagian minum itu digilirkan antara mereka dan unta; untuk unta sehari dan untuk mereka sehari.

(Qs 91 Asy-Syams : 14)
Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah),
Tafsir Jalalain
(Lalu mereka mendustakannya) mendustakan ucapan Nabi Saleh yang mengatakan, bahwa unta itu adalah milik Allah, dan bila mereka melanggarnya niscaya hal itu akan berakibat turunnya azab atas mereka (dan menyembelih unta itu) atau mereka membunuhnya itu, dengan maksud supaya bagian minum itu diperoleh seluruhnya oleh mereka (maka menimpakanlah) atau menurunkanlah (kepada mereka Rabb mereka) azab (disebabkan dosa mereka, lalu Allah meratakan azab) atas mereka, sehingga tidak ada seorang pun dari mereka yang dapat lolos atau menyelamatkan diri dari azab-Nya.
(Qs 91 Asy-Syams : 15)
Dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu.
Tafsir Jalalain
(Dan tiadalah) dapat dibaca Walaa dan Falaa (Allah takut terhadap akibat tindakan-Nya itu) maksudnya akibat azab yang akan terjadi.         




E.     Memahami surat As-syam per mufrodhat

١. وَضُحَاهَا وَالشَّمْسِ
Dan cahaya di pagi hari             وَضُحَاهَا            Demi matahari         وَالشَّمْسِ
٢. تَلَاهَا إِذَا وَالْقَمَرِ
Apabila Meneranginya            تَلَاهَا إِذَا                 Dan bulan               وَالْقَمَرِ
٣. جَلَّاهَا إِذَا وَالنَّهَارِ
Apabila menampakkannya                    جَلَّاهَا إِذَا               Dan Siang           وَالنَّهَارِ      
٤. يَغْشَاهَا إِذَا وَاللَّيْلِ
Apabila Menutupinya               يَغْشَاهَا إِذَا             Dan Malam            وَاللَّيْلِ                                    
٥. بَنَاهَا وَمَا وَالسَّمَاء
Serta Pembinaan-Nya               بَنَاهَا وَمَا          Dan Langit                  وَالسَّمَاء
٦. طَحَاهَا وَمَا وَالْأَرْضِ
Serta Penghamparannya                  طَحَاهَا وَمَا                      Dan Bumi                       وَالْأَرْضِ
٧. سَوَّاهَا وَمَا وَنَفْسٍ
Serta Penyempurnaannya          سَوَّاهَا وَمَا               Dan Jiwa             وَنَفْسٍ
٨. وَتَقْوَاهَا فُجُورَهَا فَأَلْهَمَهَا
Kepada jiwa itu (jalan) kefasikan       فُجُورَهَا       Maka Allah Mengilhamkan     فَأَلْهَمَهَا
                                                          Dan ketakwaan       وَتَقْوَاهَا
٩. زَكَّاهَا مَن أَفْلَحَ قَدْ
Orang yang membersihksn jiwa itu       زَكَّاهَا مَن      Sesungguhnya beruntunglah أَفْلَحَ قَدْ
١٠. دَسَّاهَا مَن خَابَ وَقَدْ
Orang yang mengotorinya      دَسَّاهَا مَن      Dan sesungguhnya mrugilah     خَابَ وَقَدْ
١١. بِطَغْوَاهَا ثَـمُودُ كَذَّبَتْ
(Kaum) Samud     ثَـمُودُ                  Telah Mendustakan     كَذَّبَتْ
                                          Dengan melampaui batas      بِطَغْوَاهَا
١٢. أَشْقَاهَا انبَعَثَ إِذِ
Paling celaka diantarany       أَشْقَاهَا      Bangkit     انبَعَثَ     Apabila     إِذِ
١٣. وَسُقْيَاهَا اللهِ نَاقَةَ اللَّهِ رَسُولُ لَهُمْ فَقَالَ
Rasulullah      اللَّهِ رَسُول       Mereka     لَهُمْ    Maka dia berkata      فَقَالَ
        Dan meminumnya      وَسُقْيَاهَ        Allah     للَّهِا  Unta Betina     نَاقَةَ

١٤. فَسَوَّاهَا بِذَنبِهِمْ رَبُّهُم عَلَيْهِمْ فَدَمْدَمَ فَعَقَرُوهَا فَكَذَّبُوهُ
             Maka menyembelihnya     فَعَقَرُوهَ       Maka mendustakannya      فَكَذَّبُوهُ
                            Atas mereka   عَلَيْهِمْ         Maka menbinasakan    فَدَمْدَمَ
                         Dengan dosa-dosa mereka     بِذَنبِهِمْ     Tuhan mereka    رَبُّهُم
                                       Maka Dia menyamaratakannya     فَسَوَّاهَا
١٥. عُقْبَاهَا يَخَافُ وَلَا
                        Akibatnya        عُقْبَاهَا         Dan dia tidak takut     يَخَافُ وَلَا







BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan

Dalam menafsirkan surah di al-qur’an perlu diperhatikan hal-hal terpenting dalam memahami tafsiran yang sudah ada  agar sesuai dengan yang dimaksud oleh sang penafsir, yaitu memberikan pengetahuan atau informasi yang sejelas-jelasnya kepada para pembaca. Tafsir yang mudah di pahami dan yang sulit di pahami.  Tafsir disampaikan dengan kepentingan perbaikan dalam memahami isi al-qur’an.

B.     Saran
Saran ini ditujukan untuk guru mata pelajaran Tafsir adalah memahami Q.S As-Syams  merupakan salah satu materi yang sulit untuk dipahami dan sangat membutuhkan pemahaman masing-masing.




<script data-ad-client="ca-pub-9133628688480471" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>



No comments:

Post a Comment