KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadiran
Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat rahmat dan hidayah-nya pula makalah tafsir qur’arn surah asy-syams ini
dapat diselesaikan dengan baik. penulis berterima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan memberikan dukungan.
Makalah ini merupakan sahabat yang
mengajak siswa lebih memahami tentang penyusunan rancangan penelitian sosial
makalah ini disajikan dengan teori praktis dan mendalam, contoh-contoh konkret,
dan bahasan variatif.
Makalah ini disusun berdasarkan kompetensi
inti dan kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum terbaru. Makalah ini di
harapkan dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran yang fokus pada
pendirian pengalaman belajar siswa dalam mengembangkan kompetensinya agar kelak
mampu memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan
makalah ini pada masa yang akan datang. Akhir kata, selamat belajar dan semoga
sukses.
Surakarta,
29 januari 2014
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………
1
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………. 2
Bab
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………. 3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………....... 3
C. Tujuan Permasalahan………………………………………………………….. 3
Bab II PEMBAHASAN
A. Memahami Definisi Q.S As-Syams…………………………..…………………... 4
B. Memahami Asbabunnuzul Q.S As-Syams..............………………………………. 4
C. Penjelasan Q.S As-Syams Perayat…………………..………………………......... 5
D. Memahami Q.S As-Syams Dari Tafsir Jalalain……………….………………….. 9
E. Memahami Q.S As-Syams perMufrodhat............................................................... 12
Bab
3 PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………… 15
B. Saran………………………………………………………………………….. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Tafsir merupakan bagian
dari ilmu pengetahuan. Sebagai ilmu pengetahuan, maka tafsir harus
dipercaya kebenarannya. Dalam menggali berbagai penafsiran al-qur’an
yang pernah terjadi harus berdasarkan pada sumber sumber yang ada.
Untuk
mengetahui dan mengungkapkan pernafsiran al-qur’an yang berbeda-beda bukan hal yang
mudah dipahami.
Bahkan pengungkapan berbagai penafsiran yang terjadi dalam kehidupan manusia di masa sekarang mengalami
kesulitan, yang disebabkan karena kurangnya
pemahaman agama pada masyarakat.
Biasanya, aliran agama islam penafsiran al-qur’anya
berbeda-beda. Maka dari itu kita membuat makalah tafsir tentang surat asy-syams.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Devinisi Tafsir Qur’an Surah
Asy-syams ?
2. Bagaimana Asbabun Nuzul Tafsir Qur’an
Surah Asy-syams ?
3. Bagasimana Mufrodad Tafsir Qur’an Surah
Asy-syams ?
4. Bagaimana Penjelasan Tafsir Qur’an Surah
Asy-syams dari Jalalain ?
C.
TUJUAN PERMASALAHAN
1. Memahami devinisi tafsir qur’an surah
asy-syams.
2. Memahami asbabun nuzul tafsir qur’an
asy-syams.
3. Memahami mufrodad tafsir qur’an surah
asy-syams.
4. Memahami penjelasan tafsir qur’an surah
asy-syams dari jalalain.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Memahami Devinisi Tafsir Qur’an Surah Asy-syams.
Surah Asy-Syams (bahasa Arab: الشّمس) adalah surah ke-91 dalam
al-Qur'an, terdiri
atas 15 ayat, termasuk golongan surah Makkiyah, diturunkan
sesudah surah
Al-Qadr. Dinamai Asy Syams (matahari) diambil dari perkataan
Asy Syams yang terdapat pada ayat permulaan surat ini.
·
Pokok-pokok isinya
Kaum Tsamud
telah dihancurkan Allah karena
kedurhakaannya. Tuhan memberi bayangan bahwa hal ini adalah mudah bagi-Nya,
sebagaimana mudahnya menciptakan benda-benda alam, siang dan malam, dan
menciptakan jiwa yang tersebut dalam sumpah-Nya; Allah memberitahukan kepada
manusia jalan ketakwaan dan jalan kekafiran; manusia mempunyai kebebasan
memilih antara kedua jalan itu.
Surat Asy Syams berisi
dorongan kepada manusia untuk membersihkan jiwanya agar mendapat keberuntungan
di dunia dan di akhirat dan menyatakan bahwa Allah akan menimpakan azab kepada orang-orang
yang mengotori jiwanya seperti halnya kaum Tsamud.
B.
Memahami Asbabun Nuzul Tafsir Qur’an Surah
Asy-syams.
Surah asy-Syams terdiri dari 15 ayat. Kata ASY-SYAMS,
yang berarti "Matahari", diambil dari ayat pertama. Ayat-ayat surah
asy-Syams disepakati turun sebelum Nabi berhijrah ke Madinah. Namanya yang
dikenal dalam Mushhaf surah asy-Syams.
Imam Bukhari dalam kitab shahh-nya menamainya surah wa asy-Syams wa Dhuhaha, sesuai bunyi ayat pertamanya. Nama ini lebih baik daripada sekadar menyebut surah asy-Syams karena ada surah lain yang juga menyebut kata asy-syams pada awalnya, yaitu surah at-Takwr. Tidak ada nama untuknya kecuali yang disebut ini.
Tujuan utama surah ini adalah anjuran untuk melakukan aneka kebajikan dan menghindari keburukan-keburukan. Itu ditekankan dengan aneka sumpah yang menyebut sekian macam hal agar manusia memerhatikannya guna mencapai tujuan tersebut sebab, kalau tidak, mereka terancam mengalami bencana sebagaimana yang dialami oleh generasi terdahulu.
Imam Bukhari dalam kitab shahh-nya menamainya surah wa asy-Syams wa Dhuhaha, sesuai bunyi ayat pertamanya. Nama ini lebih baik daripada sekadar menyebut surah asy-Syams karena ada surah lain yang juga menyebut kata asy-syams pada awalnya, yaitu surah at-Takwr. Tidak ada nama untuknya kecuali yang disebut ini.
Tujuan utama surah ini adalah anjuran untuk melakukan aneka kebajikan dan menghindari keburukan-keburukan. Itu ditekankan dengan aneka sumpah yang menyebut sekian macam hal agar manusia memerhatikannya guna mencapai tujuan tersebut sebab, kalau tidak, mereka terancam mengalami bencana sebagaimana yang dialami oleh generasi terdahulu.
Thabathaba'i menulis bahwa surah ini mengingatkan bahwa kebahagiaan manusia—yang mengenal takwa dan kedurhakaan berdasar pengenalan yang dilakukan Allah kepada-Nya—adalah dengan menyucikan dan mengembangkan dirinya dengan pengembangan yang baik serta menghiasinya dengan ketakwaan dan menghindarkannya dari segala kedurhakaan. Sebaliknya, ketidakberhasilan meraih sukses adalah dengan memendam potensi positif itu. Ini dibuktikan oleh surah ini dengan pengalaman pahit generasi terdahulu.
Sayyid Quthub secara singkat melukiskan surah ini sebagai uraian menyangkut hakikat jiwa manusia serta potensi naluriahnya yang suci, peranan manusia terhadap dirinya, dan tanggung jawabnya menyangkut kesudahan hidupnya. Hakikat tersebut dikaitkan oleh surah ini dengan hakikat-hakikat yang terdapat di alam raya serta kenyataan-kenyataannya, sambil mengemukakan contoh dari kekecewaan yang menimpa mereka yang tidak menyucikan jiwanya.
Al-Biqa'i memahami tema surah ini sebagai bukti tentang kuasa Allah mengendalikan jiwa manusia—yang merupakan matahari jasmaninya—
menuju kebahagiaan atau kesengsaraan, sebagaimana kuasa-Nya mengendalikan matahari bahkan seantero alam raya ini. Namanya, asy-Syams (Matahari), menunjuk tujuan tersebut. Demikian lebih kurang al-Biqa'i
Surah ini dinilai sebagai surah yang ke-26 dari segi urutan turun surah.
Ia turun sesudah al-Qadr dan sebelum surah al-Buruj. Jumlah ayat-ayatnya
menurut perhitungan banyak ulama sebanyak 15 ayat.
C. Penjelasan Perayat Tafsir Qur’an Surah Asy-syams
الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ بِسْمِ اللهِ
١. وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا
1.
Demi matahari dan cahayanya di pagi hari
Penjelasan:
Wasy syamsi wa dluhāhā
(demi matahari dan cahayanya pada waktu duha), yakni Allah Ta‘ala Bersumpah
dengan matahari dan cahayanya.
٢. وَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا
2.
Demi bulan apabila mengiringinya
Penjelasan:
Wal qamari idzā talāhā (dan [demi] bulan apabila
mengiringinya), yakni apabila mengikutinya. Ia mengikuti matahari pada malam
pertama saat hilal terihat.
٣. وَالنَّهَارِ إِذَا جَلَّاهَا
3.
Demi siang apabila menampakkanya,
Penjelasan:
Wan nahāri idzā jallāhā (dan [demi]
siang apabila menampakkannya), yakni apabila menampakkan kegelapan malam.
٤. وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَاهَا
4.
Demi malam apabila menutupinya (gelap gulita)
Penjelasan:
Dan (demi) malam apabila menyelimutinya,
Wal laili idzā yagh-syāhā (dan [demi] malam bila
menyelimutinya), yakni menutupi cahaya siang.
٥. وَالسَّمَاء وَمَا بَنَاهَا
5.
Demi Langit serta pembinaannya(orang yang
menakjubkan)
Penjelasan:
Dan (demi) langit serta Dzat yang telah
Mendirikannya,
Was samā-i wa mā banāhā (dan [demi]
langit serta Dzat yang telah Mendirikannya), yakni (Dzat) yang telah
Menciptakannya, yaitu Allah Ta‘ala. Allah Ta‘ala Bersumpah dengan Diri-Nya
sendiri.
٦. وَالْأَرْضِ وَمَا طَحَاهَا
6.
Demi bumi serta penghamparannya
Penjelasan:
Dan (demi) jiwa serta Dzat yang telah
Menyempurnakannya.
Wa nafsiw wa mā sawwāhā (dan [demi]
jiwa serta Dzat yang telah Menyempurnakannya), yakni Dzat yang telah
Menyempurnakan Makhluk-Nya dengan dua tangan, dua kaki, dua mata, dua telinga,
dan seluruh anggota badan.
٧. وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
7.
Demi jiwa serta penyempurnaanya (ciptaan)-nya
Penjelasan:
dan (demi) jiwa serta Dzat yang telah
Menyempurnakannya.
Wa nafsiw wa mā sawwāhā (dan [demi]
jiwa serta Dzat yang telah Menyempurnakannya), yakni Dzat yang telah
Menyempurnakan Makhluk-Nya dengan dua tangan, dua kaki, dua mata, dua telinga,
dan seluruh anggota badan.
٨. فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا
وَتَقْوَاهَا
8.
Maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan
ketakwaannya.
Penjelasan:
Dan (demi) jiwa serta Dzat yang telah
Menyempurnakannya.
Wa nafsiw wa mā sawwāhā (dan [demi]
jiwa serta Dzat yang telah Menyempurnakannya), yakni Dzat yang telah
Menyempurnakan Makhluk-Nya dengan dua tangan, dua kaki, dua mata, dua telinga,
dan seluruh anggota badan.
٩. قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا
9.
Sungguh beruntung orang yang menyucikan (jiwanya itu).
Penjelasan:
Sungguh berbahagialah orang yang telah
menyucikannya.
Qad aflaha (sungguh berbahagialah),
yakni sungguh beruntunglah jiwa ….
Maη zakkāhā (orang yang telah
menyucikannya), yakni orang yang telah Diberi kesalehan, makrifah, dan taufik
oleh Allah Ta‘ala.
١٠. وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا
10.
Dan sungguh rugi orang yang
mengotorinya
Penjelasan:
Dan sungguh merugilah orang yang telah
mengotorinya.
Wa qad khāba (dan sungguh merugilah),
yakni merugilah jiwa ….
Maη dassāhā (orang yang telah
mengotorinya), yakni orang yang telah Disesatkan dan Ditelantarkan Allah
Ta‘ala.
١١. كَذَّبَتْ ثَـمُودُ بِطَغْوَاهَا
11.
(kaum) samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka
melampaui batas (zalim)
Penjelasan:
Kaum Tsamud telah mendustakan karena
melampaui batas.
Kadz-dzabat tsamūdu (kaum Tsamud telah
mendustakan), yakni kaum Nabi Shalih telah mendustakan.
Bi thagh-wāhā (karena melampaui batas),
yakni kesesatan mereka telah membawa mereka pada hal itu.
١٢. إِذِ انبَعَثَ أَشْقَاهَا
12.
Ketika bangkit orang yang paling celaka diantara mereka.
Penjelasan:
Ketika bangkit orang yang paling celaka
di antara mereka.
Idzimba‘atsa asy-qāhā (ketika bangkit
orang yang paling celaka di antara mereka), yakni ketika orang yang paling
celaka berdiri (Qadr bin Salif dan Mashda‘ bin Dahw), kemudian menyembelih unta
betina itu.
١٣. فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللهِ نَاقَةَ
اللَّهِ وَسُقْيَاهَا
13.
Lalu rasul Allah (saleh) berkata kepada mereka “(biarkanlah)
unta betina dari
Allah ini dengan minumannya.”
Penjelasan:
Lalu berkatalah Rasul Allah kepada
mereka, Unta betina Allah dan minumannya.
Fa qāla lahum rasūlullāhi (lalu
berkatalah Rasul Allah kepada mereka), yakni berkatalah Nabi Shalih a.s.
sebelum mereka menyembelih unta betina itu.
Nāqatallāhi (Unta betina Allah), yakni
biarkanlah Unta betina Allah itu.
Wa suqyāhā (dan minumannya).
١٤. فَكَذَّبُوهُ فَعَقَرُوهَا فَدَمْدَمَ
عَلَيْهِمْ رَبُّهُم بِذَنبِهِمْ فَسَوَّاهَا
14.
Namun mereka mendustakannya dan menyembelihnya, karena itu
Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakannya dngan tanah.
Penjelasan:
Namun mereka mendustakan dia (Nabi
Shalih), kemudian menyembelihnya. Karena itu, mereka Dibinasakan oleh Rabb
mereka disebabkan dosa-dosa mereka, lalu Dia Meratakannya.
Fa kadz-dzabūhu (namun, mereka
mendustakan dia [Nabi Shalih]), yakni mendustakan Nabi Shalih a.s. dan risalah
yang dia emban.
Fa ‘aqarūhā (kemudian menyembelihnya),
yakni menyembelih unta betina tersebut.
Fa damdama ‘alaihim rabbuhum bi
dzambihim (karena itu, mereka Dibinasakan oleh Rabb mereka disebabkan dosa-dosa
mereka), yakni karena telah membunuh unta betina dan mendustakan Nabi Shalih
a.s..
Fa sawwāhā (lalu Dia Meratakannya),
yakni Meratakan mereka dengan azab itu, baik yang besar maupun yang kecil.
١٥. وَلَا يَخَافُ عُقْبَاهَا
15. Dan
Dia tidak takut terhadap akibatnya.
Penjelasan:
Dan Dia tidak takut akan akibatnya.
Wa lā yakhāfu ‘uqbāhā (dan Dia tidak takut akan
akibatnya), yakni tidak takut apabila ada yang menuntut balas. Menurut satu
pendapat, kemudian mereka menyembelih unta betina itu dan tidak takut oleh
akibat yang menyertainya.
D.
Memahami Penjelasan Tafsir
Qur’an Surah Asy-Syams Dari Jalalain
MANUSIA DIILHAMI ALLAH JALAN YANG BURUK DAN YANG BAIK
(Qs 91 Asy-Syams : 1)
Demi
matahari dan cahayanya di pagi hari,
Tafsir Jalalain
(Demi
matahari dan cahayanya di pagi hari) yaitu sewaktu memancarkan sinarnya di pagi
hari.
(Qs 91 Asy-Syams : 2)
Dan bulan
apabila mengiringinya,
Tafsir Jalalain
(Dan bulan
apabila mengiringinya) apabila muncul mengiringi terbenamnya matahari.
(Qs 91 Asy-Syams :3 )
Dan siang apabila
menampakkannya,
Tafsir Jalalain
Tafsir Jalalain
(Dan siang
apabila menampilkannya) yaitu menampakkan matahari yang semakin meninggi.
(Qs 91 Asy-Syams : 4)
Dan malam
apabila menutupinya (malam-malam yang gelap)
Tafsir Jalalain
(Dan malam
apabila menutupinya) artinya menyelimuti siang dengan kegelapannya. Lafal Idzaa
yang ada pada tiga tempat di atas hanya menunjukkan makna Zharaf, sedangkan
yang menjadi Amilnya adalah Fi'il dari Qasam.
(Qs 91 Asy-Syams : 5)
Dan langit
serta pembinaannya,
Tafsir Jalalain
(Dan langit
serta pembinaannya.)
(Qs 91 Asy-Syams : 6)
Dan bumi
serta penghamparannya,
Tafsir Jalalain
(Dan bumi
serta penghamparannya) yang menghampar.
(Qs 91 Asy-Syams : 7)
Dan jiwa
serta penyempurnaannya (ciptaannya),
Tafsir
Jalalain
(Dan jiwa)
sekalipun bentuk lafalnya Mufrad tetapi makna yang dimaksud adalah Jamak (serta
penyempurnaannya) maksudnya kesempurnaan ciptaannya; lafal Maa pada tiga tempat
di atas adalah Maa Mashdariyah, atau bermakna Man.
(Qs 91 Asy-Syams : 8)
Maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Tafsir Jalalain
Tafsir Jalalain
8.(Maka
Allah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketakwaannya) maksudnya Allah
menjelaskan kepadanya jalan kebaikan dan jalan keburukan. Lafal At-Taqwaa
letaknya diakhirkan karena demi memelihara keserasian bunyi akhir ayat
(Qs 91 Asy-Syams : 9)
Sesungguhnya
beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
Tafsir Jalalain
Tafsir Jalalain
(Sesungguhnya
beruntunglah) pada lafal Qad Aflaha ini sengaja tidak disebutkan huruf Lam
Taukidnya karena mengingat panjangnya pembicaraan (orang yang menyucikannya)
yakni menyucikan jiwanya dari dosa-dosa.
(Qs 91 Asy-Syams : 10)
Dan
sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
Tafsir Jalalain
(Dan
sesungguhnya merugilah) atau rugilah (orang yang mengotorinya) yang menodainya dengan
perbuatan maksiat. Asalnya lafal Dassaahaa ialah Dassasahaa, kemudian huruf Sin
yang kedua diganti menjadi Alif demi untuk meringankan pengucapannya, akhirnya
jadilah Dassaahaa.
(Qs 91 Asy-Syams : 11)
(Kaum)
Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas,
Tafsir Jalalain
(Kaum Tsamud
telah mendustakan) rasulnya, yaitu Nabi Saleh (karena mereka melampaui batas)
disebabkan tindakan mereka yang melampaui batas.
(Qs 91 Asy-Syams : 12)
Ketika
bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,
Tafsir Jalalain
(Ketika
bangkit) artinya bersegera (orang yang paling celaka di antara mereka) orang
tersebut dikenal dengan nama julukan si pendekar, lalu ia bersegera menyembelih
unta Nabi Saleh atas izin mereka.
(Qs 91 Asy-Syams : 13)
Lalu Rasul
Allah (Saleh) berkata kepada mereka: ("Biarkanlah) unta betina Allah dan
minumannya."
Tafsir Jalalain
Tafsir Jalalain
(Lalu Rasul
Allah berkata kepada mereka) yakni Nabi Saleh ("Unta betina Allah)
maksudnya biarkanlah unta betina Allah ini (dan minumannya") dan hari
bagian minumnya; sesungguhnya bagian minum itu digilirkan antara mereka dan
unta; untuk unta sehari dan untuk mereka sehari.
(Qs 91 Asy-Syams : 14)
Lalu mereka
mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka
disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah),
Tafsir
Jalalain
(Lalu mereka
mendustakannya) mendustakan ucapan Nabi Saleh yang mengatakan, bahwa unta itu
adalah milik Allah, dan bila mereka melanggarnya niscaya hal itu akan berakibat
turunnya azab atas mereka (dan menyembelih unta itu) atau mereka membunuhnya
itu, dengan maksud supaya bagian minum itu diperoleh seluruhnya oleh mereka
(maka menimpakanlah) atau menurunkanlah (kepada mereka Rabb mereka) azab
(disebabkan dosa mereka, lalu Allah meratakan azab) atas mereka, sehingga tidak
ada seorang pun dari mereka yang dapat lolos atau menyelamatkan diri dari
azab-Nya.
(Qs 91 Asy-Syams : 15)
Dan Allah
tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu.
Tafsir Jalalain
Tafsir Jalalain
(Dan
tiadalah) dapat dibaca Walaa dan Falaa (Allah takut terhadap akibat
tindakan-Nya itu) maksudnya akibat azab yang akan terjadi.
E.
Memahami
surat As-syam per mufrodhat
١. وَضُحَاهَا
وَالشَّمْسِ


٢. تَلَاهَا
إِذَا وَالْقَمَرِ


٣. جَلَّاهَا
إِذَا وَالنَّهَارِ


٤. يَغْشَاهَا
إِذَا وَاللَّيْلِ


٥. بَنَاهَا
وَمَا وَالسَّمَاء


٦. طَحَاهَا
وَمَا وَالْأَرْضِ


٧. سَوَّاهَا
وَمَا وَنَفْسٍ


٨. وَتَقْوَاهَا فُجُورَهَا فَأَلْهَمَهَا


Dan ketakwaan
وَتَقْوَاهَا

٩. زَكَّاهَا
مَن أَفْلَحَ قَدْ


١٠. دَسَّاهَا
مَن خَابَ
وَقَدْ


١١. بِطَغْوَاهَا ثَـمُودُ كَذَّبَتْ



١٢. أَشْقَاهَا
انبَعَثَ إِذِ



١٣. وَسُقْيَاهَا اللهِ نَاقَةَ اللَّهِ
رَسُولُ لَهُمْ فَقَالَ






١٤. فَسَوَّاهَا بِذَنبِهِمْ رَبُّهُم عَلَيْهِمْ فَدَمْدَمَ فَعَقَرُوهَا
فَكَذَّبُوهُ







١٥. عُقْبَاهَا يَخَافُ وَلَا


BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam menafsirkan surah di
al-qur’an perlu diperhatikan hal-hal terpenting dalam memahami tafsiran yang
sudah ada agar sesuai dengan yang
dimaksud oleh sang penafsir, yaitu memberikan pengetahuan atau informasi yang
sejelas-jelasnya kepada para pembaca.
Tafsir yang mudah di pahami dan yang sulit di pahami. Tafsir
disampaikan dengan kepentingan perbaikan
dalam memahami isi al-qur’an.
B.
Saran
Saran ini
ditujukan untuk guru mata pelajaran Tafsir adalah memahami Q.S As-Syams merupakan salah satu materi yang sulit untuk
dipahami dan sangat membutuhkan pemahaman masing-masing.
<script data-ad-client="ca-pub-9133628688480471" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
No comments:
Post a Comment